Ingat film “Black Hawk Down”? Film yang menceritakan tentang jatuhnya dua helikopter militer Amerika, UH-60 Black Hawk setelah ditembak jatuh oleh pejuang Islam Somalia yang hanya bersenjatakan sederhana.
Film Black Hawk Down diambil dari peristiwa nyata tentang Pertempuran Mogadishu yang terjadi pada tahun 1993, antara tentara Amerika melawan pejuang Islam Somalia klan Habr Gidr. Pimpinan Muhammad Farah Aidid.
Pada tanggal 3 Oktober 1993, militer Amerika mengirimkan pasukan elitnya secara besar-besaran, hanya untuk memburu Pemimpin pejuang Islam Somalia, Muhammad Farah Aidid. Pasukan elit tersebut terdiri dari, Pasukan US Delta Force, tentara Ranger, pararescuemen Angkatan Udara, unit tempur Angkatan Udara, pasukan khusus Navy SEAL, dan Resimen Operasi Khusus Penerbangan 160.
Militer Amerika dengan sombongnya memprediksi hanya akan membutuhkan waktu beberapa jam saja untuk mendapatkan Aidid. Tapi diluar dugaan, pertempuran justru memakan waktu hingga 2 hari, tanggal 3-4 Oktober.
Penyerangan militer Amerika terhadap pejuang Islam Somalia tadinya sesuai rencana, yang hanya memakan beberapa jam saja. Tetapi semua itu berubah, ketika dua helikopter canggih Black Hawk ditembak jatuh oleh roket RPG yang dilontarkan pejuang Islam Somalia.
Tersebar kabar, salah satu penembak adalah Zachariah al Tunisi, pejuang Islam Somalia, yang dikemudian hari bergabung dengan Al Qaeda, lalu beliau gugur syahid di Afghanistan pada November 2001.
Insiden tersebut mengakibatkan, 18 tentara Amerika tewas, 73 lainnya terluka dan 1 kru Black Hawk ditawan. Sebagian tentara yang terluka terkepung di perkotaan dan bersembunyi dari kemarahan warga Mogadishu, Somalia.
Pada tanggal 24 April 1994, Boutros Ghali (Sekjen PBB di masa itu) mengumumkan kekalahan dan menyatakan bahwa Misi PBB sudah berakhir disana. Kekalahan itu diikuti oleh tentara Amerika yang kemudian menarik mundur pasukannya dari sana.
Misi Amerika di Somalia oleh banyak pengamat dipandang telah gagal. Beredarnya gambar dan foto jasad tentara Amerika yang tewas yang diseret-seret di jalanan Mogadishu telah membangkitkan kemarahan publik Amerika. Pemerintah kala itu akhirnya semakin tertekan.
0 comments:
Post a Comment