Home » » Kisah Pahlawan Audie Murphy Sang Rambo Nyata

Kisah Pahlawan Audie Murphy Sang Rambo Nyata


Waphalimz - sebuah kisah pahlawan yang sangat Badass. Saking badassnya, cerita Rambo saja terlihat sangat cemen. Nama pahlawan yang kami maksud adalah Audie Murphy.

Ketika Audie Murphy mendaftar ke Marinir pada tahun 1942, usianya baru 16 tahun. Dengan tinggi 165 cm dan berat hanya 50 kg, banyak tentara mentertawakan Murphy. Kondisi tersebut membuat Murphy ditolak di AU dan AL, dan akhirnya bergabung di AD untuk sekedar menjadi “Cannon Fodder” alias korban perang. Kondisi di AD juga tidak banyak mengubah Murphy. Sebagai buktinya, dia ditransfer ke bagian juru masak setelah pingsan saat pelatihan.

Selama invasi Italia, Murphy mengalami kenaikan pangkat menjadi kopral karena kemampuan menembaknya yang sangat baik. Sayang, rupanya Murphy terkena malaria selama invasi tersebut berlangsung.

Pada tahun 1944 dia dikirim ke Perancis Selatan dan berhadapan dengan krew senapan mesin Jerman yang pura-pura menyerah. Taktik pura-pura menyerah tersebut, menyebabkan Murphy kehilangan sahabatnya dan membangkitkan kemarahan yang selama ini belum pernah ditunjukkan ke orang lain. Dalam kemarahannya, Murphy membantai semua krew senapan mesin Jerman, memakai senapan mesin tersebut untuk membunuh seluruh tentara Jerman yang berada di radius 100 meter dari Murphy, termasuk di antaranya dua sarang senapan mesin lain dan beberapa sniper. Berkat aksi tersebut, Murphy memperoleh penghargaan Distiguished Service Cross. Akhirnya semua orang meminta maaf pada Murphy yang selama ini mereka panggil dengan sebutan “Shorty”.

Sekitar setengah tahun kemudian, pasukannya diberi tugas untuk mempertahankan Colmar Pocket, sebuah daerah yang sangat penting di Perancis. Dalam sebuah pertempuran, pasukan Murphy kehilangan banyak anggota dan hanya menyisakan 19 orang (jumlah awal 128 orang) dan beberapa M-10 Tank Destroyers.

Jerman mengepung dengan banyak pasukan dan setengah lusin tank. Karena bala bantuan tidak datang juga, Murphy dan pasukannya memutuskan untuk bersembunyi di parit dan mengirimkan M-10 yang mereka miliki untuk bertempur. Hasilnya dapat diduga, M-10 yang mereka miliki, hancur terkoyak-koyak.

Melihat kondisi sangat tidak menguntungkan, Murphy memutuskan untuk lari ke salah satu bangkai M-10, menaiki senapan mesin .50 Cal dan mulai membunuh semua yang ada di jarak pandangnya. Perlu diingat bahwa kondisi M-10 tersebut terbakar dan memiliki tangki bahan bakar yang bisa meledak kapan saja. Pada intinya, tempat Murphy berpijak adalah sebuah jebakan maut.

Tindakan heroik ini berlangsung selama satu jam, sampai akhirnya semua peluru M-10 habis terpakai. Saat kembali ke parit tempat anak buahnya ternganga karena tidak percaya, M-10 yang menjadi senjata Murphy meledak hebat, layaknya film action. Melalui aksi tersebut Audie Murphy mendapatkan seluruh medali yang bisa diperoleh seorang tentara (33 totalnya, plus 5 dari Perancis dan 1 dari Belgium) termasuk Medal of Honor.

Saat perang berakhir, Murphy kecanduan obat penenang. Alih-alih masuk ke pusat rehab seperti banci, Murphy memilih mengunci diri di sebuah motel dan berhasil mengalahkan kecanduannya. Setelah itu, Murphy menulis otobiografi berjudul To Hell and Back dan kemudian menjadi aktor.


0 comments:

Post a Comment